KABAR KALIMANTAN1, Tanjung Selor – Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) menerima dividen Rp9 miliar dari penyertaan modal yang ditempatkan pada Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kaltimtara.
“Kaltara terima dividen Rp9 miliar dari Bankaltimtara. Dividen ini berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2024,” kata Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Provinsi Kaltara Denny Harianto di Tanjung Selor Bulungan, Selasa (15/4).
RUPS tersebut dilaksanakan di Jakarta pada Jumat (11/5/2025) dihadiri Gubernur Kaltara Zainal A Paliwang dan Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud, serta seluruh kepala daerah (bupati/walikota) di Provinsi Kaltim dan Provinsi Kaltara.
Sejak 2016, Pemprov Kaltara sudah menerima total dividen penyertaan modal dari Bankaltimtara sekitar Rp78,438 miliar Khusus tahun buku 2024, Pemprov Kaltara mendapatkan dividen Rp9,472 miliar.
Pada dua tahun terakhir, 2024 dan 2025, Pemprov Kaltara menambah kapasitas penyertaan modal masing-masing Rp20 miliar. Dan, total modal ditempatkan sejak 2016 sudah mencapai Rp275 miliar.
Penambahan modal setiap tahun bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Bankaltimtara dalam menjalankan operasional dan mengembangkan usaha.
Sebagai bank daerah yang kepemilikan sahamnya oleh Pemprov Kalimantan Timur dan Pemprov Kalimantan Utara, serta seluruh kabupaten/kota pada dua provinsi itu, diyakini terus menjadi penggerak dan pendorong laju pembangunan ekonomi di melalui penyediaan layanan perbankan dan pembiayaan.
Adanya kepemilikan saham, Pemprov Kaltara juga setiap tahun mendapatkan dividen dari keuntungan Bankaltimtara yang menjadi sumber pendapatan daerah.
“Dividen yang masuk kes kas daerah, kemudian dibelanjakan untuk kegiatan-kegiatan pembangunan di OPD (organisasi perangkat daerah),” tutur Denny.
Struktur permodalan yang kuat memungkinkan Bankaltimtara untuk meningkatkan kualitas dan jangkauan layanan perbankan, termasuk layanan digital dan infrastruktur seperti ATM hingga daerah pelosok dan perbatasan.
Pada 2023, Pemprov Kaltara masuk lima besar pemegang saham terbesar di Bankaltimtara.
Modal terbesar di Bankaltimtara dimiliki oleh Pemprov Kaltim Rp5,1 triliun, disusul Pemkab Kukar Rp572,1 miliar, Pemkab Berau Rp304,1 miliar, dan Pemkab Bulungan Rp250 miliar.
Selanjutnya disusul Pemprov Kaltara Rp235 miliar, Pemkot Balikpapan Rp150 miliar, Pemkab Paser Rp148 miliar, Pemkab Kutai Timur Rp132,6 miliar.
Lalu Pemkot Bontang Rp108,6 miliar, Pemkab Tana Tidung Rp100,1 miliar, Pemkab Kutai Barat Rp99,6 miliar, Pemkab Malinau Rp78,3 miliar, Pemkab Nunukan Rp74,3 miliar, Pemkot Tarakan Rp72,6 miliar, Pemkot Samarinda Rp64,9 miliar, Pemkab Penajam Paser Utara Rp57,6 miliar, dan Pemkab Mahakam Ulu Rp20 miliar.
Sumber: ANTARA