KABAR KALIMANTAN1, Balangan, Kalsel – Pemerintah Kabupaten Balangan Provinsi Kalimantan Selatan memberdayakan masyarakat untuk memanfaatkan purun dan eceng gondok menjadi kerajinan tangan sehingga bernilai ekonomi tinggi.
Kepala Desa Gulinggang Sugiannor, mengapresiasi dan menilai pelatihan tersebut selaras dengan visi pemerintahan desa untuk meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat setempat.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan dari CSR Balangan Coal ini, karena kerajinan purun dan eceng gondok ini bisa menjadi ikon desa sekaligus mengangkat nama Gulinggang sebagai desa kreatif yang berdaya saing sesuai dengan visi pemdes,” ujar Sugiannor di Balangan, Selasa (15/4).
Dikatakan Sugiannor, program pelatihan ini bekerjasama pemerintah desa dengan sebuah perusahaan tambang batu bara yang beroperasi di daerah setempat, melalui program Desa Mandiri Adaro yang bekerja sama dengan program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) Balangan Coal.
Ketua PKK Desa Gulinggang Arbainah, mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan ini, karena dapat membukakan jalan bagi para ibu rumah tangga untuk menciptakan lapangan usaha mandiri.
“Ini adalah momentum yang penting bagi kami para ibu-ibu disini karena pelatihan ini bukan sekadar mengajarkan keterampilan saja tetapi jadi jalan kami untuk membuka usaha nantinya,” ungkap Arbainah.
Arbainah melanjutkan melalui kolaborasi dengan program TJSL Balangan Coal, dia berharap bisa membuka toko offline maupun online agar produk tersebut bisa dinikmati warga Kabupaten Balangan dan daerah sekitarnya.
CSR Section Head Balangan Coal Heriansyah Rusli menegaskan komitmen dari perusahaan dalam mendorong keberlangsungan program pemberdayaan ini untuk masyarakat Balangan terutama Desa Gulinggang.
“Melalui Desa Mandiri Adaro, kami tidak hanya fokus pada pelatihan, tetapi juga memastikan keberlanjutan dengan mendampingi pengembangan produk UMKM khas Desa Gulinggang yang bernilai ekonomis tinggi,” tegasnya.
Herli menambahkan produk kerajinan purun dan eceng gondok ini juga pihaknya dorong untuk masuk ke pasar lokal hingga nasional, serta pihaknya yakin kemandirian ekonomi dimulai dari semangat kolaborasi dan inovasi.
Kegiatan tersebut dilaksanakan bertujuan untuk mengasah kreativitas warga sekaligus menyiapkan produk unggulan desa yang berdaya saing tinggi.
Purun dan eceng gondok merupakan dua tanaman liar yang kerap dianggap gulma, kini disulap menjadi bahan baku bernilai ekonomis di Desa Gulinggang dengan melalui tangan terampil para peserta.
Adapun bahan yang telah dikeringkan itu dianyam menjadi beragam produk kerajinan mulai dari tas, wadah tradisional hingga dekorasi rumah.
Sumber: ANTARA