Bupati: Pendatang Pengaruhi Angka Kemiskinan di Kotim

2 months ago 43

KABAR KALIMANTAN1, Sampit – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, Halikinnor menyebut tingginya jumlah pendatang yang mencari kerja turut mempengaruhi angka kemiskinan di daerah setempat.

“Sebenarnya angka kemiskinan kita menurun setiap tahun. Alasan kenapa Kotim menjadi yang tertinggi di Kalimantan Tengah, pertama karena penduduk kita paling banyak dan itu tidak semuanya penduduk asli kita,” kata Halikinnor di Sampit, Senin (21/4).

Ia menyebutkan, program pengentasan kemiskinan merupakan program prioritas Pemkab Kotim. Dengan berbagai upaya yang dilakukan tersebut angka kemiskinan di Kotim mengalami tren penurunan dari tahun ke tahun.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan di Kotim pada 2022 sebesar 5,95 persen, kemudian pada 2023 turun menjadi 5,69 persen dan terakhir pada 2024 lalu angka kemiskinan itu kembali turun menjadi 5,66 persen.

Namun, ia tidak memungkiri di antara 13 kabupaten dan satu kota di Kalimantan Tengah, Kotim merupakan penyumbang tertinggi angka kemiskinan.

Kondisi ini tak lepas dari Kotim sebagai kabupaten dengan jumlah penduduk paling banyak di Kalimantan Tengah, sehingga jumlah penduduk miskin pun lebih besar dibanding kabupaten lainnya.

Selain itu, kabupaten yang dijuluki Bumi Habaring Hurung tersebut merupakan daerah terbuka yang bisa diakses melalui jalur darat, laut, maupun udara yang memudahkan bagi pendatang untuk masuk ke Kotim.

“Contohnya pasca-Lebaran kemarin, warga dari luar daerah bekerja di Kotim ketika kembali dari mudik mereka juga membawa kerabat atau rekannya lima sampai 10 orang untuk mencari kerja di sini. Otomatis terjadi pertumbuhan penduduk dan ini faktor penyumbang (terdata) angka kemiskinan,” ujarnya.

Banyaknya pendatang ke daerah tersebut juga menunjukkan Kotim memiliki potensi yang cukup besar, terutama dari segi pertumbuhan ekonomi dan ini menjadi acuan pemerintah daerah agar bisa mengoptimalkan potensi itu.

Pemkab Kotim juga tidak hanya berpangku tangan menghadapi angka kemiskinan itu. Sejumlah program strategis telah disiapkan dan sebagian sudah berjalan, di antaranya pemberdayaan UMKM dan program bantuan untuk 3.000 pengusaha kecil lewat APBD.

“Kita terus berupaya melalui kolaborasi dan pembangunan untuk mengantisipasi tingkat kemiskinan itu. Setiap tahun angka kemiskinan kita sudah turun, namun karena ada lagi yang datang sehingga penurunan itu seolah tidak signifikan,” demikian Halikinnor.

Sebelumnya, Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyampaikan angka kemiskinan di Provinsi Kalimantan Tengah paling banyak disumbang oleh Kotim dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 26 ribu jiwa lebih.

Kemudian disusul oleh Kabupaten Kapuas dengan penduduk miskin 19 ribu lebih, Seruyan 16 ribu lebih, dan Kotawaringin Barat 13 ribu lebih.

Sumber: ANTARA

Read Entire Article
Alur Berita | Malang Hot | Zona Local | Kabar Kalimantan |