MALANG POST – Kondisi trek basah air hujan menjadi tantangan tersendiri pada sesi seeding run 76 Indonesia Downhill 2024 seri tiga kelas Men Elite, di Sirkuit Klemuk Bike Park, Kelurahan Songgokerto, Kota Batu, Sabtu (9/11/2024).
Di sesi seeding run kelas tersebut, Andy Prayoga menjadi yang tercepat dengan perolehan waktu 2 menit 10 detik. Disusul Benny De Vall dengan waktu 2 menit 12 detik dan Hildan Afos Katana 2 menit 14 detik.
Lalu di kategori Women Elite, downhiller asal New Zealand, Jenna Hastings menjadi yang tercepat, dengan mencetak waktu 2 menit 3 detik. Di posisi kedua Ayu Triya Andriana dengan catatan waktu 2 menit 5 detik. Sementara Riska Amelia Agustina harus puas di posisi ketiga dengan catatan waktu 2 menit 5 detik.
Dengan hasil ini membuat Andy Prayoga mendapat tambahan 100 poin yang otomatis memperbesar peluangnya untuk merebut gelar Juara Umum 76 Indonesian Downhill 2024.
“Saya sudah mempersiapkan ban untuk trek basah dan trek kering, karena cuaca tidak bisa ditebak. Saat latihan tadi siang cuaca cerah, namun saat hendak start tadi hujan dan harus cepat adaptasi. Panjang trek yang lebih pendek dibandingkan seri-seri sebelumnya, memungkinkan saya untuk mencetak waktu lebih cepat,” jelas Andy.
Torehan di babak seeding run bakal menjadi modal penting Andy untuk menjalani babak final run Minggu (10/11/2024). Rider asal team Sego Anget Racing Team (SART) ini berhak untuk melakukan start paling akhir atau hot seat 1 dibanding downhiller lainnya di kelas Men Elite.
Meski begitu, dia wajib waspada, kesalahan sedikit saja di final run bakal menjadi peluang bagi rival-rival terdekat untuk mencuri gelar juara umum.
“Meskipun sedang masa recovery karena cedera saat mengikuti seri kedua di Ternadi Park Kudus lalu, saya nekat mengikuti seri ketiga di Bukit Klemuk ini, karena saya ingin konsisten di podium demi seleksi Pelatnas menuju SEA Games 2025” paparnya.
Agar saat final run bisa maksimal, menurut Andy selain skill dan setting sepeda yang bagus, kontrol emosi juga diperlukan.
“Saya harus bisa tetap tenang dan fokus saat menjalani race besok. Semoga hasil yang saya peroleh besok memuaskan,” imbuhnya.
Sementara itu, Jenna Hastings menambahkan, dirinya tertarik mengikuti Indonesia Downhill seri 3 karena ingin mengejar poin rangking dunia. Terlebih event ini juga terbuka untuk rider asing.
“Targetnya tidak muluk-muluk, yang penting maksimal dan dapat poin. Lalu untuk soal trek memang cukup menantang. Sebelum bertanding di Kota Batu saya bertanding di Bali,” katanya.
Rice Director Indonesia Dowhill, Putra Pradana menyatakan, trek bukit Klemuk memiliki karakter tersendiri. Panjang trek sekitar 1,1 kilometer, meskipun jaraknya pendek, namun trek tersebut sangat menantang.
“Turunan di trek ini ujup curam, kemudian ada berem, berem juga bervariasi, karena itu trek ini menurut kamu sangat menantang. Ditambah lagi di musim penghujan ini cuaca susah ditebak. Karena itu skill pembalap sangat menentukan hasil,” tutur Pradana.
Dia menambahkan, di Kota Batu sendiri sudah cukup sering menggelar event downhill. Meskipun sudah cukup sering, ternyata antusias rider dan penonton yang menyaksikan sangat banyak.
“Total ada sebanyak 138 rider baik rider nasional maupun internasional. Dari 138 rider yang ikut tersebut, terdiri dari 10 kategori. Diantaranya Men Elite, Women Elite, Men Junior, Men Master A, Men Master B, Men Master C, Men Sport A, Men Sport B, Men Youth dan Women Youth,” paparnya.
Seperti diketahui ada tujuh rider internasional yang mengikuti Indonesia Downhill seri 3 ini. Diantaranya Keegan Fry dan Benny De Vall dari Kanada. Kemudian Bryn Dickerson dan Jenna Hastings dari New Zealand. Lalu Bernard Kerr dari United Kingdom, Vipavee dari Thailand dan Luke Wong dari Singapura.
“Meski ada rider mancanegara, di sesi Sedding Run ini kami patut bangga. Sebab rider dalam negeri ternyata tidak kalah saing dengan rider asing,” imbuhnya.
Di sesi final run besok, Pradana berharap cuaca bagus, sehingga rider bisa menampilkan aksi terbaiknya. Sehingga catatan waktu akan lebih baik dibandingkan dengan Sedding Run.
“Jika besok cuaca bagus dan cerah, maka kontur tanah akan lebih padat, sehingga tidak terlalu licin,” paparnya.
Lebih lanjut, dia juga menyampaikan, melalui event ini, juga bertujuan untuk mendukung sport tourism yang saat ini tengah digelorakan di Kota Batu. (Ananto Wibowo)