Senator Turki Kunjungi Dispursip Kalteng Bahas Kesetaraan Disabilitas

2 weeks ago 32

KABAR KALIMANTAN1, Palangka Raya – Senator Turki Av Serkan Bayram dan Talip Kucukcan serta rombongan mengunjungi Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) membahas isu kesetaraan bagi menyandang disabilitas serta perdamaian.

“Perpustakaan adalah pusat ilmu. Semoga dari tempat ini, kesetaraan bagi disabilitas dan perdamaian lahir. Dunia tanpa kecacatan, Indonesia tanpa kecacatan, dan Turki tanpa kecacatan. Mari kita mulai sama-sama,” kata Bayram melalui penerjemah bahasa di Palangka Raya, Minggu (15/6).

Pernyataan itu diungkapkan Bayram di sela kunjungannya bersama rombongan Turki di Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kalteng.

Pada kesempatan itu, Senator Turki ini juga menyerahkan buku Bugday Tanesi (A Piece of Grain) atau sebutir gandum yang menceritakan kisah perjuangannya sebagai penyandang disabilitas yang kini duduk di parlemen.

Av Serkan Bayram mengatakan secara umum buku ini menceritakan perjuangannya untuk memenuhi dan menyetarakan hak-hak penyandang disabilitas di Turki.

“Buku kisah nyata ini juga ingin memberikan semangat bagi penyandang disabilitas untuk tidak takut belajar, untuk maju mencapai cita-citanya,” katanya.

Ia berterima kasih kepada Anggota DPRD Kalteng Faridawaty Darland Atjeh yang memfasilitasinya beserta rombongan, sehingga bisa berkunjung langsung ke Dispursip Kalimantan Tengah.

“Dari sini, mari kita sama-sama membuat orang-orang disabilitas terus berjuang untuk kemanusiaan, perdamaian dan seluruh kebaikan di dunia,” tegasnya.

Kepala Dispursip Kalteng Adiah Chandra Sari menyambut baik dukungan dari berbagai pihak, termasuk delegasi Turki dan DPRD Kalteng.

Ia menjelaskan bahwa Dispursip terus berupaya mempromosikan perpustakaan kepada masyarakat, meski masih menghadapi tantangan keterbatasan anggaran dan sumber daya manusia.

“Kami intensif melakukan komunikasi dengan berbagai pihak dan pemangku kepentingan yang peduli terhadap pengembangan perpustakaan. Saat ini terdapat 4.861 perpustakaan di seluruh Kalteng, namun anggaran kami relatif kecil. Ini menyulitkan kami dalam melakukan pembinaan dan peningkatan kapasitas tenaga perpustakaan, yang memang masih sangat kurang,” ujar Adiah.

Ia menyoroti dampak pandemi COVID-19 yang mengubah pola hidup masyarakat, termasuk penurunan minat kunjungan ke perpustakaan akibat peralihan ke media digital.

Anggota DPRD Provinsi Kalteng Faridawaty Darland Atjeh menekankan pentingnya perhatian pemerintah daerah terhadap pengembangan perpustakaan.

“Perpustakaan dan arsip adalah hal yang paling penting untuk diperhatikan, namun sering kali justru mendapatkan porsi anggaran yang kecil dibandingkan organisasi perangkat daerah (OPD) lain,” katanya.

Dia berharap ada kerja sama nyata dari para pengusaha yang turut hadir dalam rombongan delegasi Turki.

“Saya berpikir, kalau masuk Indonesia, harus masuk Kalimantan Tengah terlebih dahulu. Nanti ada pengusaha yang ingin memberikan sumbangsih. Tahun ini atau tahun depan, saya ingin meletakkan aspirasi agar Ibu Kepala Dispursip bisa membuat film dokumenter tentang pahlawan Kalteng,” ucap Faridawaty.

Sumber: ANTARA

Read Entire Article
Alur Berita | Malang Hot | Zona Local | Kabar Kalimantan |