KABAR KALIMANTAN1, Palangka Raya – Sedikitnya dua mahasiswa Program Studi Hukum Keluarga, Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR), berhasil lolos sebagai peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan ke-XIII Tahun 2025 yang akan digelar di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, pada 30 Juni hingga 30 Juli 2025.
“Dua mahasiswa terpilih tersebut adalah M Abid Albaqie dan Dian Purnamasari. Mereka berhasil melewati serangkaian seleksi yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UMPR dan panitia nasional KKN Kebangsaan,” kata Staf LP2M UMPR, Nur Annisa ME di Palangka Raya, Selasa (1/7).
Dia mengatakan awalnya ada tujuh mahasiswa yang mendaftar. Setelah seleksi administrasi tingkat kampus, pihaknya mengajukan dua nama ke panitia nasional dan keduanya dinyatakan lolos sebagai peserta resmi.
Nur Annisa menambahkan, pada tahun ini, kegiatan nasional yang mempertemukan mahasiswa dari berbagai penjuru Indonesia ini mengusung tema “Wisata Budaya Warisan Dunia sebagai Aksi Kebangsaan: Kampus Berdampak dan Mengabdi untuk Negeri.”
Sementara itu, seorang peserta, M Abid Albaqie, mengaku mengetahui informasi kegiatan ini dari unggahan media sosial LP2M. Ia segera melengkapi persyaratan administrasi dan mengikuti seleksi tingkat universitas.
“Saya sangat senang dan bangga bisa lolos,” ujarnya.
Bagi Abid, KKN Kebangsaan bukan sekadar pengabdian masyarakat biasa.
“Ini adalah ajang bergengsi. Tidak semua orang sanggup mengikutinya. Saya termotivasi untuk menjadi yang terbaik dari yang terbaik,” katanya.
Ia juga berharap keikutsertaannya nanti dapat menjadi pengalaman penting dalam pengembangan diri dan membawa nama baik Kalimantan Tengah serta UMPR di level nasional. Abid tengah mempersiapkan kebutuhan fisik, perlengkapan pribadi, dan juga kesiapan mental.
“Saya ingin datang dengan bekal softskill dan kesiapan untuk belajar dari siapa pun. Saya berusaha menjadi gelas kosong saat dinasihati, dan siap berbagi isi ketika diminta,” ucapnya.
Adapun Abid menambahkan bahwa setiap mahasiswa harus berani mengambil risiko, apalagi untuk hal-hal positif seperti pendidikan.
“Peluang itu bukan datang dua kali, dan masa depan harus disusun dari sekarang,” katanya.
Sementara itu, Dian Purnamasari juga menyambut antusias kesempatan ini. Ia mengatakan bahwa informasi kegiatan diperolehnya dari dosen pembimbing dan media sosial LP2M.
“Saya sangat bersyukur, bangga, dan terharu. Ini kesempatan langka yang sangat berharga untuk belajar, berkontribusi, dan membawa nama baik kampus di tingkat nasional,” katanya.
Dian melalui proses seleksi dengan melengkapi dokumen seperti transkrip nilai dan surat rekomendasi, serta mengikuti arahan dari LP2M.
Motivasi terbesarnya adalah untuk belajar tentang keberagaman budaya Indonesia, membangun jaringan antar daerah, dan mengasah kemampuan kepemimpinan serta pengabdian masyarakat.
Saat ini, ia tengah mempersiapkan diri dengan mencari informasi mengenai lokasi KKN, budaya lokal, serta menyusun ide program kerja.
“Saya ingin hadir dengan kesiapan penuh, baik fisik, mental, maupun gagasan,” ujarnya.
Dia juga mengajak mahasiswa UMPR lainnya untuk jangan ragu mengambil peluang.
“Keluar dari zona nyaman adalah langkah awal menuju perubahan besar,” pesan Dian.
Keduanya juga akan mengikuti pembekalan resmi dari panitia KKN Kebangsaan pada tanggal 2–3 Juli di Unhas. Materi pembekalan mencakup wawasan kebangsaan, etika pengabdian, serta strategi pelaksanaan program kerja di lokasi masing-masing.
Wakil Rektor III UMPR, Apt Guntur Satrio Pratomo, MFarm, menyampaikan apresiasi atas keberhasilan dua mahasiswa tersebut.
“Keterlibatan mereka adalah bukti nyata bahwa mahasiswa UMPR mampu bersaing secara nasional. Kami berharap mereka dapat menjadi representasi terbaik kampus, membawa semangat kebangsaan dan membangun jejaring pengabdian yang luas,” ungkapnya.
Sumber: ANTARA