KABAR KALIMANTAN1, Palangka Raya – Senator Turki Av Serkan Bayram mendukung upaya pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dalam upaya penguatan kesetaraan bagi perempuan dan penyandang disabilitas pada setiap aspek kehidupan bermasyarakat.
“Harus banyak wanita dan disabilitas yang mengambil peran di pemerintahan dan sektor lain agar mampu mendapatkan kesetaraan dan menghilangkan diskriminasi,” kata Serkan melalui penerjemah bahasa di Palangka Raya, Senin (16/6).
Di antara bentuk dukungan itu adalah dengan melegalisasi secara gratis pemutaran film dan pembagian buku berjudul “Bugday Tanesi” (A Piece of Grain) atau sebutir gandum di Kota Palangka Raya.
Pemutaran film dilaksanakan di bioskop di Palangka Raya yang diikuti sejumlah masyarakat, sementara pembagian buku dilakukan di Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kalimantan Tengah. Kegiatan ini diikuti SenatorTurki Av Serkan Bayram dan Talip Kucukcan serta rombongan serta sejumlah masyarakat Kalteng.
Film dan buku itu menceritakan tentang perjalanan hidup Av Serkan Bayram, yang merupakan penyandang disabilitas yang menjadi senator Turki.
“Secara umum film dan buku ini menceritakan perjuangan saya untuk memenuhi dan menyetarakan hak-hak penyandang disabilitas di Turki,” katanya.
Pernyataan itu diungkapkan Senator Turki itu di sela acara Peringatan Hari Ibu bertema “Silaturahmi Memperingati Hari Orang Tua Sedunia, Mempererat Silaturahmi, Mewujudkan Kartini Masa Kini yang Anggun dalam Budaya dan Berani Bermimpi Menjadi Pemimpin Harapan Bangsa” yang dilaksanakan di Kantor DPRD Provinsi Kalteng.
Dia mengatakan memperjuangkan hak-hak wanita dan penyandang disabilitas juga menjadi salah satu misi utamanya, baik di negara Turki maupun di kancah internasional.
“Saya juga telah menyampaikan melalui forum dunia, seperti PBB dan forum internasional bahwa dunia harus menghilangkan diskriminasi terhadap perempuan dan penyandang disabilitas,” katanya.
Senator Turki ini pun berharap besar akan dunia yang ramah disabilitas dan damai tanpa kekerasan.
“Saya ingin dunia tanpa kecacatan. Tak boleh ada disabilitas yang ditinggalkan. Saya telah melihat perang dan darah, tapi saya percaya kebaikan bisa dimulai dari Kalimantan Tengah,” katanya.
Wakil Ketua II DPRD Kalteng M Ansyari saat acara yang sama juga menekankan pentingnya peran perempuan dalam pembangunan.
“Perempuan masa kini adalah Kartini modern yang tangguh, cerdas, dan mampu berperan di segala bidang, termasuk politik dan kepemimpinan. Mari perkuat peran strategis tidak hanya dalam legislasi, penganggaran, dan pengawasan, tetapi juga sebagai teladan dalam keluarga dan masyarakat,” tuturnya.
Ia juga menyampaikan harapan agar kehadiran Senator Turki bersama rombongan menjadi langkah awal membangun kerja sama konkret antara Kalteng dan Turki di masa mendatang.
Ketua Kaukus Perempuan Parlemen (KPP) DPRD Kalteng Faridawaty Darland Atjeh juga menyuarakan pentingnya peningkatan representasi perempuan dan disabilitas dalam dunia politik dan pemerintahan.
“Kita pernah punya Presiden perempuan, Ibu Megawati, dan juga Presiden dari kalangan disabilitas, KH Abdurrahman Wahid. Itu bukti bahwa republik ini inklusif,” kata Faridawaty yang mempelopori kunjungan Senator Turki beserta rombongan ke Kalteng.
Dia pun berharap film dan buku Bugday Tanesi karya Serkan Bayram bisa menjadi inspirasi bagi pemerintah dan masyarakat Kalteng bahwa tak ada lagi manusia dianggap cacat karena korban perang dan kesetaraan perempuan, serta penyandang disabilitas dapat terwujud pada semua lini kehidupan.
Sumber: ANTARA