KABAR KALIMANTAN1, Sampit – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdamkarmat Kotim Atimaraahini menyatakan terjadi sebanyak tiga kebakaran di lokasi berbeda di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah sepanjang Jumat pagi hingga siang.
“Peristiwa ini adalah musibah yang tentunya tidak diinginkan oleh siapa pun, yang pasti kami dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) harus bertindak cepat dan sigap dalam mengatasinya,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdamkarmat Kotim Atimaraahini di Sampit, Jumat (31/1).
Ia menyampaikan, informasi kebakaran pertama diterima pukul 07:25 WIB berlokasi di Jalan Elang Kompleks Kamar 20, Kelurahan Sawahan, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.
Kebakaran terjadi di kawasan padat penduduk dan akses jalan yang sempit cukup menyulitkan petugas pemadam kebakaran. Namun pihaknya berupaya semaksimal mungkin untuk melaksanakan tugas di tengah kondisi tersebut.
“Saat kami tiba di lokasi api sudah membesar dan mengenai rumah di sebelahnya. Kebakaran bermula dari salah satu rumah warga yang diduga akibat ledakan gas elpiji, karena warga mengaku sempat mendengar bunyi ledakan,” ujarnya.
Dalam upaya pemadam kebakaran ini, Disdamkarmat Kotim turut dibantu oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim, PLN, PMI, Polsek, Danramil, Redkar Ketapi 3 dan kelompok relawan lainnya.
Disdamkarmat Kotim mengerahkan empat unit armada pemadam kebakaran dibantu tiga unit armada BPBD untuk suplai air dan sejumlah unit lainnya dari para relawan. Dengan kerja sama tim yang dalam waktu kurang lebih satu jam api berhasil dipadamkan.
Tidak ada korban jiwa dari kejadian ini, namun akibatnya dua rumah warga ludes terbakar dan dua lainnya terdampak cukup parah, terutama di bagian dapur.
“Kami selesai pemadaman di Kompleks Kamar 20 sekitar pukul 9:30 WIB, kurang dari sepuluh menit kemudian, saat kami masih kumpul untuk istirahat, kami kembali menerima informasi kebakaran di Jalan Muchran Ali,” lanjut Atimaraahini.
Tepatnya lokasi kebakaran kedua ini berada di Gang Delima Kuning, Jalan Muchran Ali, Kelurahan Baamang Tengah, Kecamatan Baamang. Sama halnya dengan kejadian pertama, lokasi kali ini juga berada di kawasan padat penduduk dan satu-satunya jalan masuk adalah melalui gang sempit.
Kondisi ini tidak memungkinkan mobil pemadam masuk ke dalam, namun untungnya jarak tempat kejadian kebakaran dan jalan raya kurang dari 100 meter sehingga masih bisa dijangkau dengan berjalan kaki.
Kebakaran di lokasi kedua ini diduga disebabkan korsleting listrik yang berasal dari kipas angin pada salah satu rumah warga, namun pihaknya masih melakukan investigasi lebih lanjut terkait penyebab kebakaran ini.
Dalam waktu satu jam api berhasil dipadamkan. Kebakaran di Gang Delima Kuning ini menyebabkan empat rumah habis terbakar dan dua rumah lainnya terdampak, tanpa adanya korban jiwa maupun luka.
Sementara itu, estimasi kerugian dari dua kejadian kebakaran ini belum bisa diperkirakan. Langkah selanjutnya, Disdamkarmat Kotim akan berkoordinasi dengan BPBD dan Dinas Sosial untuk mendata korban yang terdampak dari kejadian ini dan bantuan yang perlu diberikan.
Salah seorang warga yang terdampak kebakaran di Kompleks Kamar 20, Eka Nopita Sari mengaku saat kejadian ia tengah tidur bersama anak balitanya di rumah. Kemudian, ia mendengar teriakan dari para tetangga yang membangunkannya.
“Saat kejadian saya sedang menidurkan anak saya, lalu tiba-tiba mendengar warga teriak api dan ketika melihat ke rumah sebelah kondisinya sudah terbakar lalu saya pun lari keluar,” ucap Eka.
Ia menyebutkan kebakaran ini diduga bermula dari rumah salah seorang warga berinisial S yang berada di samping rumahnya. Sebelum api membesar ia dan warga sekitar sempat mendengar suara ledakan yang diduga kuat berasal dari kompor gas.
Ketika kejadian rumah S dalam kondisi kosong, karena ditinggal berjualan ke pasar. Warga sekitar pun dibuat panik dan berupaya mengamankan harta benda masing-masing, sembari menunggu kedatangan petugas pemadam kebakaran.
“Rumah saya salah satu yang ikut terbakar. Cuma sempat menyelamatkan berkas-berkas berharga dan motor, kalau barang-barang lainnya tidak sempat,” demikian Eka.
Sementara itu kebakaran di SDN 6 Pelangsian menghanguskan bangunan kantin sekolah setempat. Pemadaman yang dilakukan cepat berhasil mencegah api menjalar ke bangunan sekolah.
Sumber: ANTARA