
AlurNews.com – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Batam mencapai 159 kasus. Jumlah ini periode Januari hingga Maret 2025.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam mencatat wilayah terbanyak Lubukbaja, yakni mencapai 23 kasus. Kemudian Baloi Permai sebanyak 16 kasus.
Selanjutnya Batuaji 15 kasus, Seilangkai 14 kasus, Seipanas 13 kasus, Tanjungbuntung 13 kasus, Tanjungsengkuang 12 kasus, Botania 9 kasus, Seipancur 8 kasus, Tanjunguncang 7 kasus, Mentarau 7 kasus, Kampung Jabi 5 kasus, Sekupang 4 kasus, Seilekop 4 kasus, Kabil 2 kasus, Belakangpadang 1 kasus, Galang 1 kasus, Sambau 1 kasus,
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi mengatakan pada periode Januari 2025, orang yang terjangkit DBD sebanyak 75 kasus, Februari 51 kasus dan Maret sebanyak 33 kasus.
“Jumlah Maret menurun jika dibandingkan bulan Januari dan Februari,” kata Didi, Jumat (4/4/2025).
Didi menjelaskan dari 50 kasus yang tercatat, sebagian besar terjadi di kawasan permukiman padat penduduk yang memiliki banyak tempat penampungan air.
Untuk menekan angka kasus, Pemerintah Kota Batam telah mengeluarkan Surat Edaran Wali Kota Batam Nomor 23 Tahun 2024 tentang Kewaspadaan Dini Peningkatan Kasus DBD.
Selain itu, Dinkes juga terus menggencarkan program Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J) yang melibatkan masyarakat dalam memantau jentik nyamuk di lingkungan masing-masing.
“Kami juga bekerja sama dengan puskesmas untuk melakukan sosialisasi dan fogging di daerah rawan. Namun, fogging bukan solusi utama, karena hanya membunuh nyamuk dewasa. Yang paling penting adalah mencegah perkembangbiakan nyamuk dengan menjaga kebersihan lingkungan,” kata Didi.
Didi meminta kepada warga yang mengalami gejala DBD seperti demam tinggi mendadak, nyeri sendi, dan muncul bintik merah di kulit untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.
“Kami berharap masyarakat semakin sadar akan bahaya DBD dan bersama-sama melakukan upaya pencegahan. Jangan menunggu sampai kasus semakin meningkat,” kata Didi.
Hingga saat ini, Dinkes Batam terus melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan upaya pencegahan berjalan maksimal. Masyarakat diharapkan tidak lengah dan selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat. (rul)