KABAR KALIMANTAN1, Sampit – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) mulai melaksanakan perbaikan Jalan Mohammad Hatta atau dikenal dengan ruas jalan lingkar selatan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, sampai ke tahap pengaspalan dengan nilai kontrak Rp28 miliar atau Rp28.127.200.000.
“Untuk pengerjaan jalan ini secara intens dimulai sekitar dua minggu lalu. Kalau berdasarkan kontraknya pekerjaan ini November nanti selesai, tapi kami upayakan lebih cepat, sekitar September atau Oktober sudah klir,” kata Kepala Kerja Peningkatan Jalan Lingkar Selatan Sampit Kusaini, di Sampit, Sabtu (31/5).
Ia menyampaikan, proyek peningkatan jalan lingkar selatan Sampit berada di bawah kewenangan Pemprov Kalteng melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalteng.
Dalam proyek peningkatan jalan ini Dinas PUPR Kalteng melibatkan pihak ketiga, yakni PT Jasa Agra Persada Pusat Sampit selaku penyedia jasa, dan PT Prakarsa Desain Konsultan Pusat Palangka Raya selaku konsultan supervisi.
Berdasarkan surat perjanjian nomor 89/KTRK-BM/DPUPR/2025, peningkatan jalan lingkar selatan Sampit ditargetkan selesai dalam waktu 240 hari kerja berdasarkan hari kalender, dengan estimasi penyelesaian pada 4 November 2025.
Nilai kontraknya Rp28.127.200.000 yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Kalteng. Termasuk, masa pemeliharaan selama 180 hari yang terhitung dari 4 November 2025-2 Mei 2026.
“Adapun, sudah kami kerjakan sejauh ini baru 330 meter dari total 1,7 kilometer atau sekitar 20 persen dari target. Tapi itu baru pengecoran belum pengaspalan dan untuk pengaspalan nanti pun tidak semuanya, kurang lebih satu kilometer saja,” katanya pula.
Ia melanjutkan peningkatan jalan ini dilakukan dengan metode pengecoran semen kemudian dilapisi dengan aspal. Lebar jalannya mencapai 6 meter dengan lapisan cor dan aspal yang tebalnya sekitar 50 sentimeter.
Menurutnya, kapasitas jalan ini setara dengan standar jalan nasional yang mampu menahan bobot kendaraan dengan tonase yang besar. Kondisi ini cocok mengingat fungsi jalan lingkar selatan Sampit ini untuk lalu lintas kendaraan muatan berat.
Kusaini juga memastikan selama proyek berlangsung lalu lintas kendaraan tetap berjalan lancar, karena pihaknya membagi pekerjaan menjadi dua belah jalan, sehingga ketika sebelah jalan dikerjakan pengendara tetap bisa melintas di jalan sebelah lainnya.
“Kalau terkait kendala hampir tidak ada, sejauh ini pekerjaan lancar-lancar saja. Kondisi cuaca pun masih terbilang aman, walaupun sesekali ada hujan paling kami tunggu reda lalu mulai bekerja lagi,” demikian Kusaini.
Peningkatan jalan lingkar selatan Sampit ini pun disambut positif oleh warga sekitar. Salah seorang warga bernama Ena mengaku perbaikan jalan secara permanen memang sudah lama dinantikan dan diharapkan dapat memperlancar arus transportasi di wilayah itu.
“Kami sangat mendukung dan mengapresiasi adanya perbaikan jalan ini, karena selama ini jalan ini memang sulit dilewati, jangankan kendaraan umum, kendaraan perusahaan pun sulit untuk lewat,” ujarnya.
Pada sisi lain, Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Konstruksi, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kotawaringin Timur Mentana Dhinar Tistama menyampaikan, jalan lingkar selatan Sampit merupakan jalan provinsi.
“Kalau kami hanya memonitoring dan mendukung apa yang diperlukan provinsi, sifatnya kami koordinasi saja, sedangkan untuk anggaran dan teknisnya itu kewenangan provinsi dan kami tidak berhak menyampaikan,” demikian Mentana.
Sumber: ANTARA