Pemkab Kotim Berkomitmen Tuntaskan Penanganan Krisis Air Bersih

2 months ago 38
Portal Buletin Live Dini Akurat Terbaik

KABAR KALIMANTAN1, Sampit – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng) berkomitmen menuntaskan penanganan krisis air bersih dengan memperluas jaringan jangkauan sambungan baru perusahaan daerah air minum (PDAM), dilakukan secara bertahap.

“Air bersih ini penting untuk kesehatan, termasuk dalam hal penanganan stunting. Makanya saya memberi perhatian serius terhadap masalah ini,” kata Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor di Sampit, Jumat (17/1).

Halikinnor meresmikan bantuan pemasangan instalasi air bersih PDAM di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan. Dalam kesempatan itu, ada 59 sambungan rumah (SR) yang diresmikan atas bantuan pemerintah daerah.

Selama ini krisis air bersih menjadi momok di wilayah selatan, khususnya saat kemarau. Kondisi itu terjadi karena danau dan sumur menjadi kering, sementara air sungai berasa asin akibat intrusi air laut. Untuk membantu masyarakat, air bersih terpaksa dipasok dari Sampit menggunakan mobil tangki PDAM dan instansi terkait.

Mengatasi masalah itu, Halikinnor memerintahkan perluasan jaringan air bersih PDAM. Dana puluhan miliar rupiah digelontorkan untuk pemasangan pipa air bersih untuk menjangkau ke wilayah pesisir.

Pemerintah daerah juga membantu pemasangan sambungan baru maupun perbaikan sambungan agar air bersih bisa mengalir ke rumah-rumah warga. Pemerintah berkomitmen menuntaskan upaya ini meski harus dilakukan secara bertahap.

“Pemerintah daerah membantu pemasangan ini agar tidak membebani masyarakat. Mudah-mudahan ini juga bisa meningkatkan derajat kesehatan masyarakat kita,” harap Halikinnor.

Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan Kabupaten Kotawaringin Timur Rafiq Riswandi mengatakan untuk di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan ada 220 SR yang harus diperbaiki, karena tidak berfungsi.

“Dari 220 SR, pada tahun 2024 yang bisa kita usahakan dengan anggaran yang ada 50 SR yang kita perbaiki, sedangkan yang 9 SR itu adalah baru. Kita tangani dengan kemampuan dana yang ada,” kata Rafiq.

Saat ini masih ada 170 SR yang perlu diupayakan. Biaya perbaikan satu SR sebesar Rp5 juta, sehingga untuk memperbaiki 170 SR diperlukan dana Rp850 juta.

Dinas Cipta Karya bersama Perumdam Tirta Mentaya sudah beberapa kali melakukan survei lapangan. Kini tinggal ketersediaan anggaran dan pelaksanaannya di lapangan.

Rafiq mengaku sudah menyampaikan masalah ini kepada bupati, karena masalah air bersih ini menjadi perhatian bupati, apalagi untuk daerah selatan.

“Kita perjuangkan mudah-mudahan nanti di APBD Perubahan 2025 atau di APBD murni 2026 bisa kita selesaikan yang 170 SR sisanya itu. Insya Allah kalau anggarannya ada, yang 170 itu bisa kita tangani,” ujarnya.

Saat ini rumah warga yang memerlukan sambungan air bersih itu tersebar di empat kecamatan di wilayah selatan, yaitu Mentaya Hilir Utara, Pulau Hanaut, Mentaya Hilir Selatan dan Teluk Sampit. Empat kecamatan ini yang menjadi target utama. Meski demikian, di kecamatan lainnya juga ada titik-titik yang belum aman.

Sumber: ANTARA

Read Entire Article
Alur Berita | Malang Hot | Zona Local | Kabar Kalimantan |