KABAR KALIMANTAN1, Palangka Raya – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Pemkab Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng) bersama para tokoh agama terus memperkuat sinergi dalam pembinaan moral masyarakat.
“Langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk menghadapi berbagai tantangan yang muncul akibat perkembangan zaman yang semakin dinamis,” kata Penjabat Bupati Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah, Budi Santosa di Pangkalan Bun, Senin (20/1).
Dia mengatakan, tantangan global, seperti pengaruh teknologi, pergeseran nilai-nilai sosial, hingga masalah degradasi moral, menuntut perhatian bersama. Menurutnya, pemerintah dan tokoh agama memiliki peran strategis dalam menjaga moralitas masyarakat agar tetap kokoh.
“Tokoh agama adalah mitra penting pemerintah dalam pembinaan moral. Kami percaya, kerja sama ini mampu membentengi masyarakat dari dampak negatif perkembangan zaman dan memperkuat karakter kebangsaan,” kata Budi.
Dia mengungkapkan di antara upaya peningkatan kolaborasi pemerintah dah tokoh agama ini dengan dilaksanakan dialog tokoh agama Islam se-kabupaten setempat.
“Kegiatan ini dapat menjadi wadah interaksi yang konstruktif untuk berkomunikasi, bertukar gagasan, serta saling mengingatkan dalam berbagai aspek pembangunan di daerah,” katanya.
Dia menyampaikan, ulama memiliki peran yang sangat besar dalam sejarah perjuangan bangsa, dan saat ini, peran tersebut terus berlanjut untuk membebaskan umat dari berbagai persoalan sosial, ekonomi, dan agama.
Selain itu, peran penting ulama dalam membimbing umat agar semakin cerdas, religius, dan tangguh dalam menghadapi perubahan serta pergeseran nilai budaya.
Ketua Umum MUI Kobar Asroqi mengatakan sinergi ini tidak hanya menjaga kerukunan, tetapi juga memperkuat keimanan dan akhlak warga.
“Kami mendukung penuh langkah Pemkab Kobar. Dengan penguatan moral dan spiritual, masyarakat akan lebih siap menghadapi pengaruh budaya luar yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa,” katanya.
Beberapa program kolaborasi yang telah berjalan mencakup kegiatan ceramah agama, pendidikan karakter di sekolah, pelatihan keagamaan untuk pemuda, serta kampanye hidup rukun di berbagai lapisan masyarakat.
Dengan sinergi yang semakin kuat, diharapkan masyarakat Kotawaringin Barat dapat menghadapi tantangan modernisasi tanpa kehilangan jati diri dan nilai-nilai luhur yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.*
Sumber: ANTARA