KABAR KALIMANTAN1, Muara Teweh – Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, mengadakan pelatihan tata boga bagi pelaku usaha mikro dan kecil (UKM) guna meningkatkan kualitas sumber daya mereka dalam mengembangkan usaha perekonomian.
“Dengan memiliki SDM yang terlatih dan berkualitas, UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) akan lebih mampu bersaing di pasar dan mengembangkan bisnisnya dengan lebih baik,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Koperasi, dan Usaha Kecil serta Menengah (Disnakertranskop UKM) Barito Utara M Mastur di Muara Teweh, Senin (28/10).
Dia menjelaskan peningkatan SDM pelaku UMKM juga akan membantu produk mereka menjadi lebih inovatif dan adaptif terhadap perubahan pasar, lebih mampu menangkap peluang baru, serta mengembangkan produk atau layanan yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
Pembinaan dan pengembangan UMKM, katanya, salah satu upaya Pemkab Barito Utara untuk percepatan peningkatan pembangunan ekonomi masyarakat, memperkuat produktivitas dan daya saing UMKM, penciptaan lapangan kerja, membuka peluang usaha, dan adaptasi teknologi dan informasi yang serba digital.
“Pemerintah daerah berupaya meningkatkan kualitas SDM pelaku UMKM dan penciptaan lapangan kerja di daerah ini, telah dan terus melaksanakan berbagai program dan kegiatan pelatihan berbasis peningkatan SDM UMKM dan masyarakat,” kata Mastur.
Dia mengharapkan pelaku UMKM memiliki keterampilan dan kompetensi, lebih kreatif dan inovatif yang mampu meningkatkan produktivitas dan daya saing sehingga terwujud wirausaha-wirausaha baru dan sukses di daerah itu.
Dalam rangka optimalisasi pembinaan dan pengembangan UMKM di Kabupaten Barito Utara, dia mengharapkan, sinkronisasi, sinergisitas, dan kolaborasi serta dukungan dari berbagai pihak, baik organisasi perangkat daerah terkait maupun perusahaan-perusahaan di daerah ini, melalui program tanggung jawab sosial perusahaan, termasuk pelaku UMKM dan masyarakat.
“Upaya ini diharapkan akan memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan pendapatan, penciptaan lapangan pekerjaan, mengurangi pengangguran dan kemiskinan di daerah ini yang dikenal dengan semboyan ‘Iya Mulik Bengkang Turan’,” kata dia.
Ia mengharapkan berbagai materi dalam pelatihan itu lebih menekankan kepada praktik ketimbang teori.
Ia meminta peserta pelatihan secara serius mengikuti kegiatan sehingga dapat mengaplikasikan, antara lain dapat membuat garnish dengan merangkai dan menghias bahan makanan dan sayuran agar terlihat indah dan menarik serta meningkatkan rasa dan aroma makanan.
“Kami juga mengharapkan para peserta pelatihan mampu memahami bahan makanan, lauk pauk dan sayuran yang beragam, bergizi, seimbang dan aman. Hal ini tentunya akan menumbuhkan kepercayaan konsumen terhadap menu makanan yang dibuat, sehingga secara langsung dapat meningkatkan penjualan dan harga jual itu sendiri,” demikian Mastur.
Sumber: ANTARA