Lahan Masjid Central Hills Belum Terealisasi, Warga Minta Pemko Batam Tegas

1 week ago 3
masjid central hillsKetua Pendirian Masjid Central Hills, Daeng Harianto (kanan) saat mendampingi anggota DPRD sidak pengembang Perumahan Central Hills. Foto: AlurNews.com

AlurNews.com – Persoalan lahan untuk pendirian Masjid di Perumahan Central Hills, Belian, Batam Kota, hingga kini masih belum menemukan titik terang.

Warga setempat mendesak Pemerintah Kota (Pemko) Batam, dan Badan Pengusahaa (BP) Batam segera mengambil langkah tegas agar kebutuhan umat Muslim di kawasan tersebut bisa terpenuhi.

Ketua Pendirian Masjid Central Hills, Daeng Harianto, mengungkapkan bahwa sejak awal tahun 2025, warga telah mengupayakan permohonan lahan fasum untuk pembangunan masjid. Namun, hingga kini tidak ada perkembangan berarti.

“Sejak awal Januari 2025, rapat di Dinas Perkimtan Batam terkait persoalan permintaan lahan fasum untuk pendirian masjid sudah dilakukan. Tapi sampai sekarang belum ada titik terang,” jelasnya saat dikonfirmasi, Selasa (2/9/2025)

Daeng menambahkan, setelah permintaan dilakukan, setelahnya warga menyebut adanya sidak yang dilakukan dua anggota DPRD Batam dari Komisi III pada 24 Maret 2025, namun persoalan tetap saja berlarut-larut.

Saat itu, pihak pengembang Central Group, Komisi III DPRD Batam, dan pemilik lahan PT Menteng Griya Lestari sempat bersepakat bahwa penentuan lahan akan dilakukan tiga minggu setelah Idul Fitri 2025. Namun, hingga kini kesepakatan itu tak pernah terealisasi.

“Pihak BP Batam juga pernah menghubungi kami dan menyatakan akan mengundang rapat. Tapi sampai sekarang tidak ada kelanjutan,” tegasnya.

Menurutnya, kebutuhan pembangunan masjid di kawasan Central Hills bersifat mendesak. Dengan luas area perumahan mencapai 55 hektare dari tahap satu dan dua, ditambah jumlah penduduk yang terus bertambah, warga merasa sangat membutuhkan rumah ibadah.

Warga mengaku siap membangun masjid secara swadaya tanpa membebani pihak pengembang.

“Bagaimana mungkin perumahan seluas itu tidak ada satupun masjid. Kami tidak minta pengembang atau pemilik lahan yang membangun. Biar kami warga yang bangun. Tapi lahan itu harus jelas dulu. Kami yakin Pak Amsakar dan Bu Li Claudia bisa menyelesaikan persoalan ini,” harapnya.

Daeng juga menegaskan bahwa wilayah perumahan mereka jauh dari masjid. Masjid terdekat di Kampung Belian pun kabarnya akan digusur.

“Ini kebutuhan penting. Kami berharap pemerintah kota dan BP Batam memberi ketegasan. Di kota yang dikenal sebagai Bandar Dunia Madani, tentu bukan hal sulit untuk mewujudkan rumah Allah,” ujarnya. (red)

Read Entire Article
Alur Berita | Malang Hot | Zona Local | Kabar Kalimantan |