AlurNews.com – Anggota Komisi III DPRD Kota Batam, Suryanto mendesak agar proyek pelebaran Jalan Cikitsu atau Jalan Raja M Saleh segera dipercepat. Pasalnya, proyek yang sedianya dimulai pada Februari 2025 lalu, kini molor.
Ia juga merasa prihatin terhadap kondisi jalan. Ia menyebut, selain molornya pelaksanaan proyek, kondisi ruas jalan saat ini juga sangat membahayakan pengguna jalan.
“Sudah beberapa bulan terakhir, kami melihat langsung kondisi di lapangan. Jalan berlubang, licin, dan sulit dilalui. Baik pengendara roda dua maupun roda empat harus ekstra hati-hati,” kata Suryanto, Selasa (9/4/2025).
Berdasarkan pantauan di lapangan menunjukkan bahwa sejumlah pohon di sisi jalan telah ditebang, dan para Pedagang Kaki Lima (PKL) juga telah ditertibkan sejak beberapa bulan lalu sebagai persiapan proyek pelebaran. Namun hingga kini, pengerjaan utama jalan belum juga dimulai.
Kondisi jalan yang rusak dan sempit ini tidak hanya membahayakan keselamatan pengendara, tapi juga kerap memicu kemacetan, terutama pada jam-jam sibuk.
“Kalau tidak segera dikerjakan, ini bisa memicu kecelakaan dan menambah titik kemacetan baru di Batam. Kami minta dinas terkait segera bergerak,” Politisi PKS ini.
Ia berharap Pemerintah Kota (Pemko) Batam bersama instansi terkait dapat segera menuntaskan kendala administratif atau teknis yang menjadi hambatan dalam pengerjaan proyek ini.
Terpisah, Wali Kota Batam, Amsakar Achmad menuturkan proyek pelebaran jalan masih dalam proses lelang. Proyek tersebut tetap dilanjutkan
“Masih dalam proses lelang,” ujar Amsakar saat berada di Lantai 2, Gedung Pemko Batam.
Jalan yang dilebarkan hanya ruas Jalan M. Saleh. Tepatnya mulai dari Simpang Perumahan Papa Mama hingga ke arah Jalan Hang Tuah atau jalan besar ke arah Bandara Internasional Hang Nadim.
Jalan tersebut rencananya menjadi empat lajur. Dua lajur di kiri dan dua lajur di kanan. Untuk lebar jalannya kurang lebih 12 meter.
“Tahap awal kita sudah lakukan penertiban seluruh pedagang yang ada di lokasi dan sudah tebang pohon,” katanya. (rul)