Cobra Penjual Tisu Maafkan 10 Petugas Dinsos Pelaku Penganiayaan

6 days ago 19
Situs Berita Live 24 Jam Akurat Terbaru
Sudana Abdullah alias Cobra, penjual tisu viral di Batam yang dianiaya petugas Dishub beberapa waktu lalu. Foto: AlurNews.com

AlurNews.com – Sudana Abdullah alias Cobra, penjual tisu viral di Batam atas aksinya yang kerap menampilkan aksi bela diri dengan bermain tongkat di Laluan Madani, Batam Center mencabut laporan penganiayaan yang menyeret 10 orang petugas Dinas Sosial (Dinsos) Kota Batam.

Untuk diketahui, penganiayaan terhadap Abdullah terjadi pada Rabu (26/3/2025) lalu. Saat itu, Cobra yang hendak mengambil peralatan berjualan di belakang Pos Polantas, tiba-tiba ditarik oleh para petugas Dinsos yang baru saja tiba di lokasi.

Abdullah yang terkejut sempat berusaha melepaskan cengkraman petugas, dikarenakan merasa tidak melakukan kesalahan apapun. Namun perlawanan Abdullah, berakhir menjadi tindakan pemukulan yang dilakukan oleh para pelaku.

Penganiayaan itu membuat Abdullah mengalami luka di bagian kaki dan tangan, serta bocor di bagian kepala akibat tertabrak mobil yang melintas setelah Abdullah dengan sengaja didorong oleh salah satu pelaku ke arah jalan raya.

“Saya sudah cabut laporannya, dan sudah maafkan mereka. Pencabutan laporan saya lakukan dua hari sebelum Idul Fitri,” jelas Abdullah ditemui di Laluan Madani, Jumat (4/4/2025).

Pencabutan laporan Kepolisian oleh Abdullah, dilakukan setelah dirinya mendapat nasehat dari sang ibu. Saat itu ibunya tiba-tiba menanyakan tentang perasaannya yang telah ditinggalkan oleh ayahnya.

Abdullah mengaku sempat memikirkan perkataan ibunya selama beberapa hari, sebelum resmi mendatangi Polresta Barelang dengan dibantu dan difasilitasi mantan Kapolda Kepri, Irjen Pol Yan Fitri Halimansyah.

“Ibu bertanya ke saya tentang bagaimana perasaan saya saat ayah meninggal. Beliau juga menanyakan bagaimana nanti perasaan istri dan anak yang saya laporkan walau mereka telah menganiaya saya,” ujarnya.

Abdullah mengaku meminta bantuan mantan Kapolda Kepri, dikarenakan kebaikan yang kerap diterima Abdullah selama Yan Fitri menjabat dan mengenal Abdullah secara pribadi.

Dalam proses perdamaian yang berlangsung di Polresta Barelang, Abdullah menyebut hanya empat orang pelaku yang hadir dari total 10 orang pelaku.

“Karena saya mau semuanya berjalan secara terbuka bang, untuk itu saat pencabutan laporan saya pribadi sempat mendatangi Pak Yan dan meminta bantuan untuk mendampingi saya ke Polres,” ujarnya.

Tidak hanya itu, dalam perjanjian damai ini, Abdullah juga meminta agar para petugas tidak melakukan tindak penganiayaan terhadap mereka yang mengadu nasib dengan berjualan di perempatan lampu merah.

“Kalau memang mau ditertibkan, saya pribadi saat itu hanya meminta agar tidak melakukan tindak kekerasan lagi saja,” jelasnya. (nando)

Read Entire Article
Alur Berita | Malang Hot | Zona Local | Kabar Kalimantan |