KABAR KALIMANTAN1, Palangka Raya – Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunung Mas (Gumas), Kalimantan Tengah (Kalteng), Atis mengatakan sejumlah desa di wilayah setempat dilanda banjir sejak Minggu (19/1).
“Berdasarkan data sementara ada dua desa yang terendam banjir, yakni Tusang Raya di Kecamatan Rungan Barat dan Tampelas di Kecamatan Sepang. Kami terus berkoordinasi menghimpun data dari desa/kelurahan lain,” katanya di Kuala Kurun, Senin (20/1).
Dia menerangkan, setidaknya 93 jiwa di Tusang Raya terdampak banjir dengan ketinggian air sekitar 40 sentimeter (cm). Kemudian 310 jiwa di Tampelas juga terdampak dengan ketinggian air sekitar 50 cm.
Banjir terjadi karena hujan deras yang melanda wilayah Gumas selama beberapa hari terakhir, yang membuat sejumlah sungai meluap hingga ke permukiman warga. Tidak menutup kemungkinan banjir akan meluas, mengingat hujan masih terjadi di wilayah setempat.
Ia meminta kepada pemerintah desa/kelurahan agar segera berkoordinasi dengan BPBD Gumas jika wilayah desa/kelurahan terjadi banjir. Dengan demikian BPBD Gumas bisa melakukan langkah-langkah yang diperlukan.
Pihaknya pun juga menyiapkan sejumlah sarana dan prasarana pendukung bagi warga terdampak banjir tersebut. Selain itu BPBD Kabupaten Gunung Mas juga meningkatkan komunikasi dan koordiansi dengan dinas terkait lainnya untuk penanganan banjir dan pascabanjir.
Lebih lanjut, ia juga mengingatkan warga agar berhati-hati dan waspada. Apabila diperlukan warga hendaknya segera mengungsi ke tempat keluarga yang bebas dari banjir. Sebab masih belum diketahui secara pasti kapan banjir akan surut, mengingat hujan saat ini masih terjadi di wilayah kabupaten bermoto ‘Habangkalan Penyang Karuhei Tatau’.
Orang tua juga harus selalu memperhatikan anak-anak dan tidak membiarkan anak-anak mereka bermain di lokasi banjir, karena rawan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Secara khusus, pemerintah desa/kelurahan diminta untuk memperhatikan kondisi kelistrikan di wilayah masing-masing, dan segera menyampaikan kepada pemerintah jika rawan terjadi korsleting listrik.
“Jika diperlukan kami akan meminta kepada PLN untuk memadamkan sementara aliran listrik di daerah rawan tersebut, demi menghindari terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan,” kata Atis.
Sumber: ANTARA