KABAR KALIMANTAN1, Tanah Bumbu – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan, menyebutkan 80 desa rawan terhadap bencana alam pada puncak musim penghujan saat ini.
Kepala Pelaksana BPBD Tanah Bumbu Sulhadi di Batulicin, Senin (20/1), mengatakan 80 desa tersebut tersebar di Kecamatan Satui, Kusan Hulu, Kusan Hilir, Karang Bintang, Mentewe dan Teluk Kepayang.
“Bencana alam yang berpotensi terjadi meliputi bencana banjir, tanah longsor, kebakaran, angin puting beliung dan, rob,” kata Sulhadi.
Sulhadi menuturkan sejak dua bulan lalu Pemkab Tanah Bumbu telah menetapkan siaga bencana, terutama daerah yang memiliki aliran sungai, seperti Kecamatan Mentewe, Kecamatan Batulicin, dan Kecamatan Satui.
Ia mengatakan terdapat tiga kecamatan sangat berpotensi banjir ketika intensitas hujan semakin tinggi dan kondisi tersebut bisa lebih parah saat pasang air laut yang mengakibatkan air dari hulu terhambat air laut.
“Untuk mengantisipasi bencana banjir, BPBD telah memasang tiga unit alat Early Warning System (EWS) di tiga titik daerah aliran sungai,” ucap Sulhadi.
Sulhadi menambahkan alat tersebut berfungsi untuk memberikan peringatan dini mengenai potensi banjir di suatu wilayah, sehingga membantu masyarakat dan pihak berwenang untuk mengurangi risiko bencana banjir.
Selain memasang alat EWS, BPBD Tanah Bumbu juga melibatkan relawan untuk membantu penanggulangan bencana dengan memberikan bantuan fisik, penyuluhan, dan edukasi kepada masyarakat.
“Sebanyak 150 orang relawan yang bertugas seluruh kecamatan di Tanah Bumbu,” ucap Sulhadi.
Untuk menambah personel relawan, BPBD Tanah Bumbu membentuk relawan tingkat desa yang akan ditempatkan di desa kategori rawan terhadap bencana, dengan komposisi satu relawan untuk satu desa.
“Hingga saat ini kondisi Tanah Bumbu masih relatif aman atau tidak ada bencana alam, namun kami tetap mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap bencana alam,” tutur Sulhadi.
Sumber: ANTARA