Wamentan Dukung Gerakan Petani Milenial Perkuat Ekspor Pangan

2 weeks ago 23
Web Kabar Live 24 Jam Viral Terbaik

KABAR KALIMANTAN1, Jakarta – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mendukung penuh gerakan petani milenial dalam meningkatkan ekspor komoditas pangan sehingga bisa berkontribusi bagi peningkatan perekonomian nasional.

“Sektor pertanian memiliki potensi besar yang dapat memperkuat perekonomian nasional, terutama dalam mendukung ketahanan pangan dan ekspor,” kata Wamentan dalam keterangan dikonfirmasi di Jakarta, Minggu (23/3).

Sudaryono menyampaikan hal itu seusai melepas ekspor gula semut ke Kanada sebanyak 20 ton dengan nilai Rp800 juta dan ke Malaysia sebanyak 2 ton dengan nilai Rp300 juta di Desa Girimulyo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta,

“Saya sangat mendukung gerakan para petani muda untuk melakukan ekspor apa saja dan dimana saja, terutama yang berkaitan dengan pangan seperti yang dilakukan saat ini kita mengekspor gula semut asal Kulon Progo,” ujarnya.

Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar itu menjelaskan bahwa sektor pertanian kini mendapat perhatian besar dari Presiden Prabowo Subianto.

Menurutnya, pertanian adalah sektor strategis yang berperan dalam memperkuat ketahanan nasional dan ketahanan pangan.

Ia mengungkapkan, Indonesia memiliki peluang besar untuk meningkatkan ekspor produk pertanian. Kementerian Pertanian juga terus mendorong petani muda agar bisa menembus pasar ekspor.

Langkah itu diambil untuk meningkatkan daya saing produk pertanian Indonesia di pasar internasional, dan memperluas pangsa pasar produk lokal ke berbagai negara.

“Pak Prabowo saat ini lebih menitikberatkan pada sektor yang urusannya langsung menyentuh kerakyatan sehingga kami di bawahnya akan mendukung yang baik untuk rakyat banyak,” jelasnya.

Sebagai langkah kongkret, tambahnya, Presiden Prabowo telah melaksanakan kebijakan penting, seperti menambah volume pupuk subsidi hingga 100 persen mencapai 9,55 juta ton, jauh lebih tinggi dari volume awal yang hanya 4,5 juta ton di tahun 2025.

Selain itu menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah petani menjadi Rp6.500 per kilogram, menyediakan benih gratis, serta mendistribusikan alat mesin pertanian.

“Ingat, Pak Presiden sudah membereskan urusan pupuk, urusan HPP gabah sudah beres, kemudian yang lain UMR dinaikkan, pemeriksaan kesehatan gratis pada saat ulang tahun, harga listrik dikurangi, harga tiket dikurangi dan tunjangan guru dinaikkan,” katanya.

Sementara itu, Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri menambahkan bahwa semua perjanjian kerjasama di bidang pertanian akan digali kembali untuk memperluas pasar ekspor, terutama ke negara-negara luar negeri.

“Ini merupakan momentum istimewa dan saya bersyukur diundang pada pelepasan ekspor ini. Kita akan selalu mendukung dan akan mengamankan pasar dalam negeri dan memperkuat pasar luar negeri. Jadi ekspor ini menjadi sangat relevan. Kita akan gali perjanjian perdagangannya baik ke Amerika Kanada dan lain sebagainya,” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Kulon ProgonAgung Setyawan menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian besar pemerintah pusat terhadap pengembangan ekspor komoditas pertanian di wilayahnya.

Agung mengatakan, potensi petani milenial di Kulon Progo sangat besar dan tersebar di hampir semua kecamatan.

“Karena itu kami mohon untuk diperhatikan karena di Kulon Progo ini banyak petani muda yang perlu dibantu. Alhamdulillah saya bahagia karena ada potensi ekspor gula semut di Kulon Progo,” ujar Agung.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Idha Widi Arsanti mengungkapkan bahwa pelepasan ekspor gula semut ini merupakan yang kedua kalinya, setelah sebelumnya petani milenial di Bali juga melakukan ekspor kakao.

“Ini ekspor yang kedua kalinya, di mana yang pertama dilakukan di Bali kita ekspor kakao untuk cokelat dan hari ini yang kedua kita ekspor gula semut dari Kulonprogo. Karena itu kami sampaikan terima kasih karena total ekspor yang dilakukan ini Rp1,1 miliar atau setara 2 ton gula semut,” jelasnya.

Dengan adanya dukungan dan kebijakan tersebut, diharapkan ekspor pangan dari petani milenial semakin berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia.

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani, meningkatkan serapan tenaga kerja perdesaan, serta yang tak kalah penting meningkatkan devisa negara.

Sumber: ANTARA

Read Entire Article
Alur Berita | Malang Hot | Zona Local | Kabar Kalimantan |