KABAR KALIMANTAN1, Palangka Raya – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) berkomitmen mendukung pertumbuhan sektor industri di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) lewat penyalaan (energize) pasang baru listrik.
“Salah satu program yang baru kami laksanakan adalah pemasangan listrik baru tegangan menengah sebesar 555 kilovolt Ampere (kVA) untuk PT Karya Makmur Abadi di Sampit,” kata General Manager PLN UID Kalselteng Ahmad Syauki saat dikonfirmasi dari Palangka Raya, Kalteng, Selasa (13/5).
Pihaknya pun menyambut positif kepercayaan yang diberikan perusahaan bidang pengolahan kelapa sawit untuk mendapatkan pasokan listrik yang andal dari PLN.
“Semoga layanan kelistrikan ini mampu mendukung proses produksi yang lebih efisien dan berkelanjutan. Kami sangat mendukung pertumbuhan industri seperti ini. Daya mampu pembangkit dan sistem kelistrikan kami sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik industri,” kata Syauki.
Ia menjelaskan bahwa penyalaan daya sebesar 555 kVA ini merupakan bagian dari langkah strategis PLN dalam mendorong pemanfaatan energi lokal, khususnya listrik, sebagai sumber utama dalam mendukung kemandirian energi nasional.
“Melalui penyediaan listrik yang bersih dan stabil untuk sektor industri, PLN mendukung agenda besar nasional menuju swasembada energi berbasis energi domestik yaitu listrik PLN,” ujarnya pula.
Syauki juga menegaskan bahwa PLN terus berkomitmen dalam menyediakan layanan kelistrikan yang prima, sesuai kebutuhan pelanggan, baik dari sektor rumah tangga maupun industri.
“Penyalaan ini menjadi bukti nyata bahwa PLN siap menjadi mitra strategis bagi para pelaku industri dalam menyediakan energi yang andal, efisien, dan berkelanjutan,” katanya lagi.
Dengan dukungan listrik dari PLN, diharapkan industri lokal seperti perusahaan tersebut dapat tumbuh lebih pesat, memperluas lapangan kerja, serta memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.
Mill Manager PT Karya Makmur Abadi, Tan, menyampaikan bahwa kehadiran suplai listrik PLN memberikan dampak signifikan terhadap efisiensi biaya dan kestabilan operasional.
“Kami optimistis operasional pabrik akan semakin stabil dan produktivitas meningkat signifikan. Selain itu, kami juga dapat menghemat biaya pemakaian bahan bakar,” ujarnya.
Dengan luas kebun mencapai 9.600 hektare, sebelumnya perusahaan mengandalkan pembangkit mandiri yang memerlukan biaya operasional hingga Rp280 juta per bulan. Namun kini, setelah beralih ke pasokan listrik dari PLN, pengeluaran tersebut turun drastis menjadi sekitar Rp90 juta per bulan.
“Ini menjadi langkah awal yang sangat baik bagi rencana perluasan usaha kami ke depan, mengingat masih ada potensi pengembangan jaringan sepanjang 15 kilometer untuk menjangkau sekitar 300 rumah dan workshop,” katanya pula.
Sumber: ANTARA