Mahasiswa IKom UMPR Juara Nasional Video Self-Healing Islami

1 week ago 22

KABAR KALIMANTAN1, Palangka Raya – Tiga mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (IKom UMPR) berhasil menjadi juara nasional lomba Video Reels pada ajang National Islamic Psychology Fair (NIPF) 2025 yang diselenggarakan IMAMUPSI Universitas Islam Indonesia (UII).

“Ketiga mahasiswa ini adalah Ridho Haikal, Cahya Khairani dan Aisyah Pajriani Putri,” kata Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UMPR, Dr (Cand) Muhammmad Anzarach Pratama MPA di Palangka Raya, Senin (2/6).

Pihaknya mengaku bangga atas pencapaian tiga mahasiswa tersebut yang mengharumkan nama Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol), Universitas Muhammadiyah Palangkaraya di kancah nasional.

Menurut dia, karya ketiga mahasiswa tersebut menunjukkan mahasiswa Ilmu Komunikasi UMPR tidak hanya kreatif, tapi juga peka terhadap isu sosial dan mampu mengangkatnya melalui media yang dekat dengan generasi saat ini.

Anzarach pun berharap, prestasi ini bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berkarya dan berani mengeksplorasi potensi diri melalui berbagai platform kreatif.

“Ini adalah bukti nyata bahwa kolaborasi antara ilmu pengetahuan, nilai keislaman, dan kreativitas bisa menghasilkan karya yang berdampak,” katanya.

Kompetisi itu sendiri bertema “Islamic Psychology in the Era of Disruption”, tim UMPR mengangkat isu kesehatan mental dengan pendekatan spiritual. Video mereka berfokus pada konsep self-healing Islami sebagai alternatif penyembuhan diri di tengah tekanan era digital.

Ridho Haikal, salah satu mahasiswa IKom Fisipol UMPR mengaku mendapatkan inspirasi dari realitas anak muda yang kerap merasa cemas dan kehilangan arah akibat pengaruh media sosial.

“Kami ingin menyampaikan pesan bahwa ‘healing’ tidak harus mahal. Islam menawarkan solusi sederhana tapi bermakna, seperti zikir, refleksi diri, dan konsep tawakal,” jelasnya.

Proses produksi video memakan waktu empat hari, mulai dari pembuatan naskah hingga editing. Tantangan utama adalah menyatukan jadwal di tengah kesibukan masing-masing anggota tim. Namun, berkat kerja sama dan semangat kolaborasi, proses tersebut berjalan lancar dan menyenangkan.

Bagi Ridho dan tim, kemenangan ini merupakan bukti bahwa pesan yang mereka sampaikan berhasil menjangkau audiens dan memiliki dampak.

“Secara akademik, ini menunjukkan bahwa gagasan psikologi Islam bisa dikemas secara kreatif dan relevan melalui media digital,” katanya.

Ke depan, tim pemenang berencana mengembangkan konten edukatif di media sosial serta aktif mengikuti kompetisi kreatif lain, khususnya yang bertema sosial dan pendidikan.

“Jangan takut gagal. Mulailah dari ide yang dekat dengan kehidupan. Yang terpenting adalah pesan dan niat baik di balik karya,” kata Ridho.

Sumber: ANTARA

Read Entire Article
Alur Berita | Malang Hot | Zona Local | Kabar Kalimantan |