KABAR KALIMANTAN1, Sampit – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dari daerah pemilihan II memperjuangkan pembangunan terminal baru di Kabupaten Kotawaringin Timur karena dinilai sudah sangat dibutuhkan untuk pengembangan transportasi darat.
“Kita ingin kembali menghidupkan wacana terminal antarkota yang di lingkar utara karena tiga tahun yang lalu sebenarnya sudah ada wacana namun terkendala tumpang tindih kepemilikan lahannya,” kata anggota DPRD Kalimantan Tengah Sudarsono di Sampit, Rabu (26/3).
Menurutnya perlu biaya besar untuk renovasi Terminal Patih Rumbih yang berada di Kotawaringin Timur. Selain itu, terminal ini sulit dikembangkan karena lokasinya sudah tidak bisa diperluas lagi.
Keberadaan di tengah Kota Sampit, juga menimbulkan konsekuensi dalam hal kelancaran arus lalu lintas di kota. Hilir mudik bus di terminal tersebut dinilai sudah kurang representatif lagi dengan lalu lintas di dalam kota yang semakin padat.
Untuk itulah anggota DPRD Kalimantan Tengah dari daerah pemilihan II yang meliputi Kabupaten Kotawaringin Timur dan Seruyan ini memperjuangkan pembangunan terminal baru di Kotawaringin Timur.
Geografis Kotawaringin Timur sangat strategis karena dilintasi ruas jalan Trans Kalimantan Poros Selatan. Sudah seharusnya kabupaten ini memiliki terminal yang representatif dan lokasinya di jalur yang dilandasi angkutan umum, bukan di tengah kota seperti saat ini.
Untuk itulah legislator Kalimantan Tengah mendukung dan siap memperjuangkan pembangunan terminal baru, yakni terminal antarkota Tipe B di kawasan lingkar utara atau Jalan Soekarno sehingga tidak mengganggu lalu lintas dalam kota.
Sudarsono meminta Dinas Perhubungan Kotawaringin Timur kembali menelusuri kesiapan lahan untuk pembangunan terminal tersebut. Selanjutnya dilaporkan ke DPRD dan Dinas Perhubungan Kalimantan Tengah untuk diusulkan pembangunannya.
“Kalau sudah diambil alih oleh pemerintah provinsi, itu menjadi terminal antar kota antar kabupaten (AKAB). Terminal tipe B,” tegas Sudarsono.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Kotawaringin Timur Rody Kamislam tidak menampik perlunya pembenahan Terminal Patih Rumbih. Namun untuk pengembangan, diakui tidak memungkinkan untuk perluasan karena sudah cukup padat.
“Makanya bus yang datang ke sini juga cuma sebentar, kemudian langsung berangkat. Saat ini ada sekitar 50 bus yang beroperasi, bisa macet kalau banyak yang parkir di terminal dengan kondisi saat ini,” ujar Rody.
Saat ini halaman terminal sedang rusak dan banyak kubangan. Dinas Perhubungan sedang berupaya melakukan perbaikan secara bertahap dengan mengoptimalkan anggaran yang tersedia.
Terkait wacana terminal baru, beberapa waktu lalu sudah diproses, namun lokasi yang direkomendasikan ternyata bermasalah tumpang tindih kepemilikan, bahkan sampai empat lapis klaim kepemilikan. Oleh karena itulah saat itu pemerintah kabupaten menunda masalah tersebut.
“Terkait wacana pembangunan terminal di lingkar utara, kami akan tindak lanjuti sesuai arahan DPRD Kalimantan Tengah. Ini juga akan kami sampaikan kepada pimpinan,” demikian Rody Kamislam.
Sumber: ANTARA