Dinosaurus Extinctions Us, Pameran Kehidupan Prasejarah Tentang Kisah Bertahan Hidup di Sepanjang Usia Bumi

1 week ago 29
Bertajuk "Dinosaurus, Extinctions, Us" Science Center Singapura menghadirkan kembali pameran bertajuk kehidupan prasejarah para makhluk purba. (Foto: AlurNews)

AlurNews.com – Bertajuk “Dinosaurus, Extinctions, Us” Science Center Singapura menghadirkan kembali pameran bertajuk kehidupan prasejarah para makhluk purba. Pameran yang ditampilkan di kawasan tertutup seluas 3.000 meter persegi ini, menghadirkan dua ekshibisi kelas dunia Dinosaurs of Patagonia dari Museo Paleontológico Egidio Feruglio dan Six Extinctions dari Gondwana Studios.

Guna merasakan sensasi berpindah alam sebelum menikmati setiap fosil yang ditampilkan, pengunjung akan terlebih dahulu melewati lorong yang dipadukan dengan suasana zaman purba. Bagi para pengunjung, terlebih dahulu akan dibentuk menjadi kelompok dan mendapat pendampingan pemandu dari pihak Science Center.

Chief Executive Science Centre Board, Tham Mun See mengatakan pameran ini bukan mengenai kehidupan prasejarah, namun pihaknya ingin menceritakan mengenai kisah kuat para mahluk prasejarah dalam bertahan hidup di tengah bencana dan perubahan kondisi bumi sebelum dan selama zaman es purba dimulai.

Dalam realisasinya, pameran ini disebut hasil kerjasama Lee Kong Chian Natural History Museum, Faculty of Science, dan National University of Singapore.

“Menampilkan fosil-fosil menakjubkan dengan pengalaman imersif, kami berupaya membangkitkan rasa ingin tahu sekaligus mendorong tindakan nyata dalam menghadapi krisis keanekaragaman hayati masa kini,” ujarnya saat menerima kunjungan awak media di Science Center Singapura, Minggu (23/11/2025).

Sebelum menelusuri setiap sudut pameran, pengunjung akan disuguhkan fosil hewan-hewan Endoceras atau moluska raksasa yang hidup di zaman ordovisium atau sekitar 440 juta tahun lalu. Setelah melewati bagian ini, kita kemudian akan berangkat ke massa Carboniferous sekitar 359 – 299 juta tahun lalu dengan melihat Meganeuropsis.

Setelah itu, pengunjung akan memasukki era dinosaurus Sauropda, yang memiliki panjang dan jenis Dinosaurus pemakan tumbuhan. Pada bagian ini pengunjung akan melihat Eoraptor, atau dinosaurus tertua yang ditemukan di Amerika Selatan.

“Ini adalah dinosaurus paling awal yang ditemukan. Eoraptor dianggap sebagai salah satu titik awal garis keturunan dinosaurus yang kemudian berkembang menjadi berbagai kelompok besar di masa-masa berikutnya,” lanjutnya.

Dalam pameran ini, pengunjung juga akan melihat sosok Tyrannosaurus rex yang dijuluki “Scotty”, sang predator legendaris dengan panjang mencapai 13 meter, replika berskala penuh ini menampilkan spesimen T. rex terbesar yang pernah ditemukan.

Selain dinosaurus raksasa bernama Patagotitan Mayorum, spesies ini salah satu dinosaurus terbesar yang pernah ditemukan. Selain panjangnya 40 meter, hewan satu ini memiliki bobot sekitar 57 ton.

Ditemukan pada 2014 di Provinsi Chubut, Argentina, fosil ini masih menjadi kerangka paling lengkap dari spesies tersebut yang pernah ditemukan, sekaligus mengubah pemahaman para ilmuwan tentang ukuran dinosaurus.

“Raksasa kolosal ini menjadi salah satu temuan paleontologi paling penting dalam beberapa dekade terakhir,” jelasnya.

Dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (24/11/2025), Direktur Gondwana Studios, Peter Norton menjelaskan, pameran ini juga mengajarkan dan mengajak pengunjung guna mengeksplorasi penyebab dan dampak dari lima peristiwa kepunahan masal.

Serta peran manusia dalam kepunahan keenam yang sedang berlangsung, pameran ini menghubungkan masa lalu dengan kondisi masa kini, menunjukkan bahwa kepunahan adalah kisah tentang kehilangan sekaligus pembaruan.

“Melalui koleksi besar fosil langka, model, kerangka dinosaurus, dan narasi ilmiah, kami mengajak pengunjung merenungkan dampak manusia terhadap Bumi dan kekuatan kita dalam menentukan apa yang akan bertahan di masa depan,” ujar Peter dalam keterangan tertulisnya.

Bagi anda yang ingin mengunjungi pameran ini di akhir tahun pihak Science Center memberikan harga tiket berbeda berdasarkan dua kategori. Bagi Warga Negara Singapura dan Permanent Residents (PR), tiket masuk untuk dewasa dibanderol seharga Sing $ 29.90 (Rp 383.000), sementara tiket untuk anak-anak adalah Sing $ 25.90 (Rp 332.000). Pemegang tiket kategori ini otomatis mendapatkan akses gratis ke Science Centre Singapore.

Sementara itu, untuk pengunjung yang membeli tiket reguler, harga yang berlaku adalah Sing $ 39.90 (Rp 511.000) untuk dewasa dan Sing $ 35.90 (Rp 461.000) untuk anak-anak. (Nando)

Read Entire Article
Alur Berita | Malang Hot | Zona Local | Kabar Kalimantan |