
AlurNews.com – Bunda PAUD Provinsi Kepulauan Riau Dewi Kumalasari Ansar menjadi narasumber utama dalam Rapat Koordinasi Bunda PAUD Kabupaten/Kota se-Kepri Tahun 2025 yang digelar di Gedung Dekranasda, Tanjungpinang, Senin (16/6/2025).
Rakor ini bertujuan memperkuat peran strategis Bunda PAUD dalam mendukung kebijakan nasional Wajib Belajar 1 Tahun Pra Sekolah. Kegiatan ini juga menghadirkan Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Kepri Warsita sebagai Narasumber.
Dalam paparannya, Dewi Ansar menekankan bahwa masa usia dini adalah periode emas dalam pembentukan karakter dan kecerdasan anak. Menurutnya, setiap anak harus mendapatkan akses terhadap layanan PAUD berkualitas sebagai bentuk persiapan sebelum masuk jenjang pendidikan dasar.
“Kita perlu memastikan bahwa pendidikan anak usia dini tidak dipandang sebagai tempat bermain semata, tapi sebagai wadah pembentukan karakter,” tegasnya.
Dewi Ansar juga memperkenalkan empat strategi utama untuk memperkuat layanan PAUD, yaitu: advokasi dan sosialisasi, pemetaan data, penguatan kelembagaan, serta kemitraan lintas sektor.
Dewi Ansar menambahkan bahwa program “Gerakan Sadar 1 Tahun Pra Sekolah” akan menjadi tonggak penting dalam percepatan pemerataan layanan PAUD di seluruh wilayah Kepri, termasuk daerah 3T.
“Saya mengajak seluruh elemen, baik pemerintah, DPRD, organisasi wanita, hingga masyarakat, untuk menyatukan langkah demi membentuk generasi emas Kepri yang unggul, berkarakter dan siap menghadapi tantangan masa depan,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala BPMP Kepri Warsita menyoroti pentingnya keterlibatan lintas sektor dalam menyukseskan program Wajib Belajar 13 Tahun yang kini mencakup pendidikan PAUD sebagai tahapan awal.
“Tetapi masih terdapat 51 desa di Kepri yang belum memiliki satuan PAUD, dengan potensi 778 anak usia 5–6 tahun tidak mendapatkan akses pendidikan prasekolah pada tahun 2026,” ungkapnya.
Menurut Warsita, angka partisipasi PAUD masih timpang antarwilayah. Kabupaten Lingga mencatat angka partisipasi kasar (APK) tertinggi dengan 88,55 persen, sedangkan Kota Batam masih terendah di angka 48,29 persen.
“Data ini menunjukkan perlunya intervensi cepat dan tepat, serta keterlibatan aktif seluruh pemangku kebijakan daerah,” ujarnya.
Warsita menekankan bahwa peran Bunda PAUD sangat krusial dalam mendorong kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan usia dini.
“Bunda PAUD harus menjadi motor penggerak advokasi dan fasilitasi di lapangan agar layanan PAUD tidak hanya tersedia, tapi juga merata dan berkualitas,” imbuhnya
Diakhir paparannya, Warsita sebagai kepala BPMP Kepri juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama menyukseskan gerakan “WAJAR 1 Tahun Prasekolah, Indonesia Cerdas” sebagai bagian dari visi besar Indonesia Emas 2045.
“Mari kita jadikan PAUD sebagai fondasi kuat pendidikan nasional demi mencetak generasi masa depan yang unggul,” tutupnya. (es)