AlurNews.com – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kepulauan Riau (Kepri) memperkenalkan tiga program inovatif untuk menekan angka stunting di wilayah ini. Program tersebut meliputi Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), dan Gerakan Ayah Teladan (Gate).
Kepala BKKBN Kepri, Rohina, menjelaskan bahwa ketiga program ini merupakan bagian dari strategi “quick win” BKKBN untuk mempercepat penurunan angka stunting secara nasional.
“Program ini bertujuan melibatkan pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam mendukung tumbuh kembang anak-anak pada 1.000 hari pertama kehidupan, menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Rohina.
Dia menambahkan, BKKBN Kepri berupaya memberikan dukungan maksimal dalam layanan intervensi spesifik dan sensitif untuk menurunkan angka stunting ke 14 persen pada 2024.
Melalui program Genting, BKKBN Kepri menyasar 7.131 keluarga berisiko stunting (KRS) di berbagai wilayah. Genting mendorong kolaborasi lintas sektor dengan melibatkan instansi pemerintah, swasta, dan masyarakat sebagai orang tua asuh.
“Hingga kini, 103 pegawai BKKBN Kepri telah menjadi orang tua asuh sebagai bukti komitmen kami terhadap program ini,” jelas Rohina.
Bantuan dalam program Genting meliputi nutrisi seperti pangan lokal kaya protein hewani dan bantuan non-nutrisi berupa bedah rumah, penyediaan air bersih, hingga pembangunan dapur sehat.
Bendahara Apindo Kepri, Santi Yopie, menyatakan komitmennya dalam mendukung program BKKBN. Apindo memberikan bantuan berupa abon sapi untuk 100 anak berisiko stunting dan perbaikan instalasi rumah tangga.
“Cegah stunting adalah tanggung jawab kita semua. Ini juga demi memastikan generasi penerus, termasuk calon pengusaha masa depan, tumbuh dengan baik,” kata Santi.
Rohina menambahkan bahwa survei terbaru masih dalam proses, tetapi data sementara menunjukkan penurunan angka stunting dibandingkan tahun lalu. Dia optimis, sinergi lintas sektor akan mempercepat tercapainya target nasional. (Roma)