Ahim dan Efra berhasil unggul dalam turnamen domino terbesar se-Kepri, keduanya berhasil bawa pulang masing-masing satu mobil sebagai hadiah. Foto: AlurNews.comAlurNews.com – Pasangan Ahim – Efra berhasil mengungguli 16 ribu peserta dalam turnamen domino terbesar se-Kepri, yang digelar Persatuan Olahraga Domino Indonesia (Pordi) Kepri, ajang ini berhasil menarik 8.192 tim dari berbagai daerah.
Turnamen yang berlangsung selama tiga bulan itu mencapai puncaknya pada Selasa malam (4/11/2025) di Mega Legenda, Batam, dengan suasana meriah dan penuh sportivitas. Pasangan Ahim – Efra keluar sebagai juara pertama dan berhak membawa pulang masing-masing satu unit mobil Suzuki Carry baru.
Ketua Pordi Kepri, Masrur Amin, menyebut turnamen ini sebagai sejarah baru olahraga domino di Kepulauan Riau, baik dari segi jumlah peserta maupun hadiah yang ditawarkan.
“Ini turnamen terbesar yang pernah digelar di Kepri, dengan hadiah utama dua mobil dan enam motor. Antusias masyarakat luar biasa, dan kegiatan berjalan lancar tanpa kendala berarti,” jelasnya, Rabu (5/11/2025) dini hari
Masrur menjelaskan, meski biaya pendaftaran hanya Rp60 ribu per pasangan, total hadiah mencapai nilai fantastis berkat dukungan sponsor dan para pegiat domino.
“Minat masyarakat terhadap domino sangat tinggi. Dengan dukungan sponsor, kami bisa menghadirkan hadiah spektakuler yang belum pernah ada sebelumnya,” jelasnya.
Masrur menambahkan, pada 15 November 2025, Pordi Kepri akan mengirim 17 tim (34 atlet) untuk berlaga di Turnamen Nasional Pordi di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, yang diperkirakan akan memecahkan rekor jumlah peserta dengan total hadiah mencapai Rp1,2 miliar.
“Sebelumnya, Kepri sempat berada di peringkat keempat nasional. Tahun ini kami menargetkan hasil lebih baik dan membawa pulang prestasi membanggakan,” jelasnya.
Ketua Pordi Batam, Eko, menambahkan bahwa turnamen ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga sarana pembelajaran teknis bagi para pemain.
Ke depan, Pordi akan menyesuaikan sistem penilaian agar sesuai dengan standar nasional. Di tingkat nasional, penilaiannya tidak hanya berdasarkan sisa batu, tetapi juga poin masuk, adu, dan balak.
“Pordi Batam akan terus melakukan sosialisasi sistem penilaian nasional agar turnamen di Kepri memiliki standar yang sama dan mencetak atlet yang siap berkompetisi di level nasional,” ujarnya. (nando)

1 month ago
39
















































