AlurNews.com – Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Kepulauan Riau (Kepri) memulangkan sebanyak 129 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Johor Bahru, Malaysia, Kamis (9/1/2025).
Dari 129 tersebut, sebanyak 47 perempuan, 80 laki-laki dan ada 2 anak PMI tersebut yang lahir di Malaysia. Pemulangan mereka melalui Pelabuhan Internasional Batam Centre sekira pukul 14.00 WIB.
Mereka dijemput menggunakan bus pariwisata menuju Shelter BP3MI. Pantauan di lokasi, sebelum menuju bus, mereka dikelompokkan dan dihitung. Naik ke bus berdasarkan kelompok-kelompok.
Kepala BP3MI Kepri Kombes Pol Imam Riyadi mengaku alasan mereka dipulangkan penyebabnya melebihi izin tinggal (overstay). Kendati demikian pihaknya akan melakukan pendataan kembali.
“Hari ini kami mendapatkan deportasi sebanyak 129 pekerja migran dari KJRI Johor Baru. Kami akan melakukan pendataan sebelum pemulangan. Dan ketika ada korban-korban ilegal penempatan atau TPPO ini akan kita lakukan pendalaman dan kita lakukan pengungkapkan. Setelah itu, kita mengetahui PMI pulang kemana kita kembalikan ke daerah asal,” kata Imam.
Pendataan ditargetkan akan selesai Jumat (10/1/2024). Kemudian akan dipulangkan keesokan harinya. BP3MI akan memfasilitasi kepulangan BP3MI yang tidak mampu ke wilayah asalnya. Selain itu, diperbolehkan juga dijemput oleh keluarganya.
“PMI yang mampu boleh pulang sendiri. Dijemput keluarganya juga boleh, tapi harus kami periksa dulu apa hubungan keluarganya,” ujarnya.
Rata-rata para PMI tersebut berasal dari Jawa dan Kepri. Di sana mereka bekerja di kebun, bengkel dan rumah tangga.
“Pemulangan ini perdana di tahun 2025 dan semuanya sehat semua,” ujarnya.
Ia melanjutkan pada 2024 lalu, BP3MI memulangkan sebanyak 3.077 PMI. Mulai dari pencegahan dan deportasi.
“Pemulangannya ada dari Batam Centre, Harbourbay, Sri Bintan Pura, Karimun dan lainnya,” katanya.
Imam menjelaskan masih ada 600 PMI lagi yang siap dipulangkan. Rencananya pada pertengahan 2025 ada 150 orang melalui Tanjung Pinang dan sisanya target tahun 2025.
Lantas kenapa memilih Batam? Pihaknya memilih kepulangan dari Kota Batam, karena letaknya strategis. Kepulangan PMI bisa melalui udara, laut dan darat. (Roma)