Pemkab: Cap Go Meh jadi Ajang Kebersamaan di Kotawaringin Timur

1 month ago 32
Web Berita News Pagi Viral

KABAR KALIMANTAN1, Sampit – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Sanggul Lumban Gaol menyebut perayaan Cap Go Meh merupakan ajang kebersamaan dalam keragaman yang diperlukan dalam mempererat persatuan.

“Malam ini kita bersuka ria dengan masyarakat Tionghoa di Kotawaringin Timurdalam perayaan Cap Go Meh. Ini salah satu ajang kebersamaan kita, memupuk silaturahim antar suku, etnis, budaya dan agama,” kata Sanggul di Sampit, Kamis (13/2) malam.

Segala perbedaan tampak melebur menjadi satu dalam acara yang begitu meriah, karena yang hadir bukan hanya warga etnis Tionghoa dan agama tertentu, tapi juga berbagai etnis atau suku dan umat agama lainnya.

Hal ini menjadikan Cap Go Meh, kata dia, sebuah perayaan yang tidak hanya menjadi simbol kebersamaan dan kegembiraan, tetapi juga mempererat persatuan dan keharmonisan dalam keberagaman di tengah masyarakat Kotawaringin Timur​​​​​​​.

“Ini merupakan suatu pertanda baik, karena keragaman ini merupakan kekayaan yang harus kita jaga dan lestarikan. Dengan keberagaman itu juga bisa menjadi kekuatan kita dalam membangun daerah ini dengan lebih baik,” ucap Sanggul.

Ia juga menyebut Cap Go Meh adalah salah satu perayaan budaya yang sangat berharga, bukan hanya bagi masyarakat Tionghoa, tetapi juga bagi semua. Acara ini juga mencerminkan filosofi kehidupan yang penuh dengan harapan, keberuntungan, serta keharmonisan, dalam hubungan antar-sesama.

Kotawaringin Timur​​​​​​​ adalah rumah bagi masyarakat yang berasal dari berbagai latar belakang budaya dan etnis. Keragaman ini merupakan kekayaan yang harus dipelihara dengan baik, karena dengan keberagaman itu dapat menjadi kekuatan dan energi untuk membangun daerah.

“Oleh karena itu penting untuk kita selalu menjaga kerukunan, kebersamaan, silaturahmi, dan saling mendukung dalam rangka kita melaksanakan adat dan budaya yang kaya di Kotawaringin Timur,” imbuhnya.

Sementara itu Ketua Perkumpulan Sosial Bakti Sampit Budiman mengatakan perayaan Cap Go Meh secara massal seperti ini sebenarnya menjadi agenda rutin mereka setiap tahun. Namun selama enam tahun terakhir acara ini ditiadakan disebabkan berbagai alasan.

“Selama enam tahun kami tidak merayakan Cap Go Meh seperti ini, pertama karena pandemi COVID-19, lalu ada juga waktu ketika banyak warga Tionghoa yang ke luar kota, sehingga kami bersyukur tahun ini Cap Go Meh bisa kembali digelar,” ucapnya.

Ia mengatakan persiapan untuk Cap Go Meh kali ini tergolong singkat yakni kurang dari dua minggu, karena memang acara ini direncanakan secara dadakan.

Kendati demikian ia cukup senang karena acara berlangsung meriah dan sukses dengan dihadiri lebih dari 2.000 peserta. Bukan hanya anggota Perkumpulan Sosial Bakti, tapi juga warga Tionghoa dan tamu undangan lainnya.

Sumber: ANTARA

Read Entire Article
Alur Berita | Malang Hot | Zona Local | Kabar Kalimantan |