
ZONASULTRA.ID, KENDARI – Camat Wua-Wua, Alamsyah, mengapresiasi upaya BTPN Syariah dalam memberdayakan masyarakat inklusi melalui program pendampingan berkala. Menurutnya, pendekatan ini terbukti mendorong pertumbuhan ekonomi keluarga, khususnya di kalangan ibu-ibu nasabah yang kini lebih berdaya dan mandiri secara finansial.
“Kami menyambut baik BTPN Syariah, bank resmi serta diawasi oleh regulator tentu memiliki cara yang tepat. BTPN Syariah tidak hanya memberikan pembiayaan, tetapi juga mendampingi masyarakat inklusi dengan berbagai pelatihan seperti cara mengembangkan usaha, menjadi wirausaha, hingga mengelola keuangan,” ujar Alamsyah dalam kegiatan kumpulan Sentra Bonggoeya BTN 11, Selasa (6/5/2025).
Menurutnya, model pendampingan yang dilakukan setiap dua minggu sekali di rumah-rumah nasabah melalui kegiatan kumpulan telah membangun semangat gotong royong dan solidaritas di antara para ibu. Kumpulan ini juga menjadi ruang belajar dan bertukar inspirasi sesama nasabah.
“Pendampingan BTPN Syariah dilakukan melalui kelompok, hal ini dapat memotivasi antar satu nasabah dengan nasabah lainnya dan ini membuat solidaritas antar masyarakat semakin terbangun. Mereka tidak hanya menjadi sadar terhadap pengelolaan keuangan tetapi juga membangun kekuatan di tengah masyarakat yang menjadi harapan dari semua aparat,” tambahnya.
Ia juga menilai pendekatan yang menanamkan empat perilaku unggul yaitu Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu (BDKS) sangat relevan dalam meningkatkan daya juang ekonomi perempuan di wilayahnya.
Salah satu contoh nyata keberhasilan program ini ditunjukkan oleh Ibu Indah, nasabah sekaligus Ketua Sentra Bonggoeya BTN 11 sejak 2021. Ia mengaku mendapatkan banyak manfaat dari kegiatan kumpulan yang dilakukan secara rutin.
“Saya mendapatkan manfaat dengan adanya kumpulan karena tidak merasa berjuang sendiri, tapi bersama-sama dan saling menginspirasi satu sama lain. Tidak hanya tahu cara mengelola keuangan agar dapat mengangsur tepat waktu, tapi juga mendapatkan ilmu-ilmu yang saya tidak pernah dapatkan sebelumnya dan itu sangat membantu saya untuk menjadi seperti sekarang ini,” tutur Ibu Indah.
Hal senada juga disampaikan oleh Sekretaris Kecamatan Mandonga, Arwan Laura. Ia menilai pemberdayaan melalui kumpulan penting untuk membangun ketahanan ekonomi masyarakat, terutama perempuan.
“Terima kasih sudah memberikan pendampingan terhadap masyarakat inklusi, khususnya perempuan di Kecamatan Mandonga. Melalui pemberdayaan dari BTPN Syariah, masyarakat menjadi tahu cara menjadi wirausaha, sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan,” kata Arwan.
Arwan menegaskan akan terus mendukung model bisnis BTPN Syariah di wilayahnya dan berharap jumlah nasabah terus bertambah, agar lebih banyak masyarakat inklusi yang mendapatkan pendampingan.
Sementara itu, Corporate & Marketing Communication Head BTPN Syariah, Ainul Yaqin, menjelaskan bahwa pihaknya fokus memberdayakan segmen ultra mikro dengan menyediakan akses keuangan dan pengetahuan untuk menciptakan kehidupan yang lebih berarti.
“Ujungnya dalam proses bisnis BTPN Syariah adalah membangun perilaku unggul nasabah segmen ultra mikro, yaitu BDKS: Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu. Solidaritas yang terbangun di kumpulan menjadi daya tahan menghadapi berbagai kondisi,” jelas Ainul.
Sebagai informasi, hingga kuartal I 2025, BTPN Syariah telah menyalurkan pembiayaan sekitar Rp69 miliar kepada lebih dari 25 ribu nasabah inklusi di Sulawesi Tenggara.
Editor: Muhamad Taslim Dalma